Thursday, October 30, 2014

Workshop Metrology for AEC 2015

    Program studi d3 metrologi dan instrumentasi ITS mencoba untuk memberikan persiapan dalam menghadapi AEC 2015 yang tidak lama lagi akan mulai digalakkan oleh negara-negara ASEAN, dengan adanya AEC 2015 ini maka prodi kami melakukan serangkaian acara selama 2 hari yaitu tanggal 29-30 oktober 2014 yang bertempat di gedung pascasarjana ITS dan ruang sidang teknik fisika lt.2 ITS, komposisi 2 hari ini diisi dengan 2 kegiatan yang berbeda yaitu kuliah tamu dan workshop metrologi, pada kuliah tamu ini turut mengundang tim PPSDM kemtrologian kementerian perdagangan RI dan tim disperindag JATIM, serta tim dosen d3 metrologi dan instrumentasi. sementara untuk workshop metrologi bertujuan untuk melakukan pengabdian masyarakat dengan turut mengundang pedagang yang ada di sekitar wilayah ITS yang berhubungan dengan bidang kemetrologian.
antusias mahasiswa D3 metrologi dan Instrumentasi

kuliah tamu di gedung pasca sarjana 


       hari pertama pada tanggal 29 oktober 2014 terdapat 2 pemateri yaitu Djainul Arifin dan Edi Syarifudin, S.Sos.
           Pada materi 1 diisi oleh bapak Djainul Arifin dimana beliau membawakan materi dengan judul Peran UUM Legal Dalam  Menghadapi Masa Ekonomi ASEAN 2015
Judul buku yang diciptakan oleh beliau adalah :
1.     Tepat Mengukur Akurat Menimbang Aplikasi Metrologi Legal dalam kehidupan sehari- hari (2008),
2.     Buku Pintar Pengawasan Kemetrologian (2014).
bapak Djainul sebagai pemateri menyampaikan bahwa Metrologi legal dalam menghadapi MEA 2015 pemerintah harus konsisten dalam penegakan hukum khususnya dalam bidang metrologi.

           Materi 2 disampaikan oleh Bapak Edi Syarifudin, S.Sos dengan tema yang disampaikan adalah
“Implementasi Kesepakatan ASEAN di Bidang BDKT” di Era masyarakat Ekonomi ASEAN.
pada materi ini metrologi dibagi menjadi 2 yaitu
Metrologi Teknis : penggunaan pribadi
Metrologi Legal : berhubungan dengan konsumen dan dimana kesimpulan yang dapat diambil dari pemateri adalah Pemerintah harus membina industri BDKT agar kesepakatan terhadap BDKT diimplementasikan.

         Hari kedua dengan tempat yang sama mengundang 2 pemateri yaitu Drs. Helmi, MM dan Bapak Permadi, S.Sos, M.Ap


        Pemateri 3 dari bapak Drs. Helmi, MM materi yang disampaikan adalah “Keberterimaan Hasil Pengukuran dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN”
dengan menyampaikan beberapa poin penting yaitu sebagai berikut :

4 pilar AEC :
1.      Terbentuknya pasar & hasil produksi tunggal
2.      Kawasan berdaya saing tinggi
3.      Kawasan dengan pembangunan ekonomi yang merata
4.      Integrasi dengan perekonomian dunia

adapun tujuan dari dibentuknya AEC 2015 yang sebentar lagi akan mulai di gaungkan yaitu :
1.      Keamanan & politik
2.      Ekonomi
3.      Budaya

acuan dari AEC 2015 ini terdapat beberapa Standar & Kesesuaian yang ingin dicapai yaitu :
1.      Menyelaraskan standar produk & peraturan teknis
2.      Pengajuan hasil uji yang diterbitkan oleh lab – lab penguji yang telah diakreditasi nasional di ASEAN yang telah bekerjasama dengan ILAC & APLAC
3.      Salingpengakuan hasil uji yang telah dilakukan sesama ASEAN

Materi 4 disampaikan oleh Bapak Permadi, S.Sos, M.Ap dengan membicarakan mengenai “Strategi Pengembangan SDM Metrologi di Indonesia dalam Menghadapi AEC 2015”

Dimana fakta yang ada di ASEAN adalah sebagai berikut :
1.       Pemberlakuan AEC 2015 Free flowing Goods saat ini 98% tarif perdagangan sudah dibawah 5% kondisi pada saat pemberlakuan AEC sama dengan saat ini atau tidak terjadi perbedaan
2.      Dibidang kemetrologian pemberlakuan ASEAN single window one stop testingdibutuhkan SDM yang kompeten & professional
3.      Pengembangan mutu SDM kemetrologian dalam pelaksanaan metrologi legal mempunyai pengaruh yang besar dalam beberapa aspek
4.      Tarif dasar listrik golongan rumah tangga (Permen ESDM No. 7 tahun 2010) adalah Rp. 790,00. Total kerugian energi listrik akibat pembacaan meter kWh yang tidak bertanda tera sah adalah 2.719.652 MW

maka dari itu solusi yang diberikan adalah :

1.      Penguatan kelembagaan PPSDMK
2.      Berkomunikasi dengan Pemda untuk meningkatkan jumlah UPTD metrologi legal & unit kerja (pengawasan)
3.      Peningkatan jumlah & kualitas SDM kemetrologian melalui berbagai program termasuk pendidikan vokasi kemetrologian
4.      Peningkatan kampanye kesadaran melalui berbagai macam media komunikasi 
           Pada penghujung acara kali ini diharapkan bahwa generasi penerus pada bidang kemetrologian mampu mensertifikasi diri mereka secara profesional dan dapat membuat Indonesia menjadi lebih baik berawal dari bidang kemetrologiannya. 


pemateri dan ketua jurusan teknik fisika bersama pedagang sekitar wilayah ITS


0 komentar:

Post a Comment